Apakah Pria Masih Peduli Dengan Perawatan Diri?

Merawat tubuh telah lama menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang . Lebih dari sekadar menjaga kebersihan, perawatan diri juga berkaitan dengan meningkatkan kepercayaan diri dan mencintai diri sendiri. Secara umum, rutinitas perawatan diri dapat dibagi menjadi dua kategori: kebersihan dasar (essentials), seperti sabun, sampo, dan perawatan gigi; serta perawatan pribadi (non-essentials) yang melengkapi kebutuhan dasar, seperti losion tubuh, parfum, dan deodoran.
Semakin banyak pria yang mulai menyadari bahwa merawat diri, baik sebatas kebutuhan dasar maupun dengan tambahan produk pelengkap adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh semua orang. Pada akhirnya, kesehatan dan perawatan diri tidak seharusnya dibatasi oleh gender.
Namun, bagaimana sebenarnya pandangan pria terhadap produk perawatan diri, terutama yang termasuk kategori non-essentials? Apakah mereka menggunakannya secara rutin dan menganggapnya sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari, atau masih ragu untuk melakukannya?
Prioritas Kategori Belanja Pria

Menjaga kebersihan dan penampilan diri menjadi salah satu prioritas utama bagi pria, terlihat dari skor cukup tinggi pada kategori produk kebersihan dasar (seperti sabun, sampo, dan pasta gigi) yaitu 3,2, serta produk perawatan pribadi (non-essentials) yang menempati peringkat ketiga dalam daftar belanja mereka dengan skor 4,3.

Menariknya, hampir 50% pria yang membeli produk kebersihan dasar juga membeli produk perawatan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang disebut “tambahan” ini bukan sekadar untuk gaya, tetapi telah menjadi bagian dari rutinitas perawatan diri yang lebih menyeluruh. Bagi banyak pria, produk non-essentials bukan hanya soal menjaga kebersihan, tetapi juga tentang merasa lebih baik, tampil lebih segar, dan merawat diri dengan lebih baik secara keseluruhan.
Kinerja Perawatan Diri dan Kebersihan Dasar Pria

Penjualan total produk perawatan harian pria mengalami peningkatan sebesar 11,2% secara keseluruhan. Namun, pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan pada kategori produk kebersihan dasar, sementara produk perawatan pribadi tumbuh dengan laju yang jauh lebih lambat. Akibatnya, produk perawatan pribadi mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 2,2% pada tahun 2025. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh penurunan daya beli konsumen, yang tercatat turun sebesar 8,9%.

Produk perawatan pribadi cenderung lebih menarik bagi pria berusia muda, terutama remaja, yang mengeluarkan hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan kelompok usia yang lebih tua.

Deodoran menonjol sebagai produk terlaris di antara kategori perawatan pribadi, dengan kontribusi lebih dari 40% dari total penjualan. Namun, konsumen mulai mengurangi pengeluaran mereka, dengan rata-rata penurunan sekitar Rp3.500 per orang dibandingkan tahun lalu. Tren serupa juga terlihat pada losion tubuh, yang mengalami penurunan hampir Rp3.000. Di sisi lain, pengeluaran konsumen untuk parfum cenderung tetap stabil.
Perilaku Pria terhadap Perawatan Diri

Sejalan dengan persepsi mereka terhadap perawatan diri, alasan utama pria menggunakan produk perawatan pribadi adalah untuk menjaga kesehatan kulit, diikuti dengan keinginan untuk memiliki aroma tubuh yang harum sebagai motivasi utama lainnya.

Pria cenderung memandang perawatan diri sebagai cara untuk menjaga kulit tetap sehat dan bersih. Dengan rata-rata skor 4,45, sebagian besar responden menganggap perawatan diri sebagai hal yang penting, dan mereka juga setuju dengan pernyataan “Perawatan diri adalah bagian penting dari kehidupan seorang pria”, dengan rata-rata skor persetujuan sebesar 4,35. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan diri masih memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari pria.

Melihat dari momen penggunaannya, losion tubuh dan parfum umumnya dianggap sebagai produk yang lebih spesial, yang biasanya digunakan sebelum pergi keluar. Sementara itu, deodoran dipandang sebagai produk rutin, yang biasanya digunakan setelah mandi pagi.
Minimarket dan supermarket menjadi tempat utama bagi konsumen untuk membeli produk perawatan pribadi. Jika produk yang mereka cari tidak tersedia, mereka akan mencari dan membelinya di toko lain.


Mayoritas responden dalam sampel kami masih menggunakan produk perawatan pribadi yang sama seperti sebelumnya. Sementara itu, bagi mereka yang mengurangi atau berhenti menggunakan produk perawatan pribadi, umumnya berhenti membeli losion tubuh dan mengurangi penggunaan parfum. Konsumen yang mengurangi pembelian parfum cenderung memangkas pembelian dari beberapa merek dan hanya membeli dari merek utama yang biasa mereka gunakan.
Mereka yang telah berhenti membeli (lapsed) atau mengurangi pengeluaran untuk produk perawatan pribadi cenderung beralih ke alternatif alami, seperti deodoran berbahan alami, yang dianggap lebih terjangkau namun tetap efektif untuk menjaga kesegaran dan kesehatan kulit. Selain itu, mereka juga memprioritaskan kategori lain, seperti rokok, setelah berhenti membeli produk perawatan pribadi.
Kesimpulannya, meskipun terjadi penurunan pengeluaran, produk perawatan pribadi tetap menjadi kategori penting bagi sebagian besar pria, yang dipandang sebagai “alat tambahan” untuk membantu mereka tampil dan merasa lebih baik. Hal ini tercermin dari peningkatan penjualan produk perawatan pribadi yang melampaui kebutuhan kebersihan dasar.
Kami berharap wawasan dan data ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang produk Anda, kami dapat membantu dengan analisis yang lebih mendalam, karena kami memiliki akses ke lebih dari 21 juta anggota dan jutaan transaksi harian, mencakup perilaku konsumen serta data produk lainnya.
